Gambar Sampul IPA · Bab 4 Kelangsungan Hidup Organisme
IPA · Bab 4 Kelangsungan Hidup Organisme
DewiGanawati

24/08/2021 13:36:32

SMP 9 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Kelangsungan Hidup Organisme

67

Bila kalian ingin mencari cacing tanah, di mana kalian akan mencarinya? Tentu

saja kalian akan mencari di tempat yang lembab, misalnya di tepi sungai.

Setiap organisme mempunyai lingkungan hidup yang berbeda-beda.

Lingkungan hidup yang sesuai, sehingga organisme dapat hidup dan

berkembangbiak disebut habitat. Jadi habitat cacing tanah adalah di dalam tanah

yang lembap. Coba kalian cari contoh-contoh habitat organisme yang lain.

Lingkungan hidup dapat mengalami perubahan, perubahan tersebut

disebabkan karena peristiwa alam, misalnya gempa bumi, kekeringan, banjir atau

karena perbuatan manusia misalnya penebangan hutan untuk persawahan dan

perumahan, pencemaran udara, air atau tanah dan lain-lain. Perubahan lingkungan

menyebabkan perubahan pula pada organisme yang hidup di dalamnya. Organisme

harus dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan tersebut, sebab bila tidak ia

akan mengalami kesulitan atau bahkan mengakibatkan kematian.

Untuk dapat mengidentifikasi kelangsungan hidup makhluk hidup melalui

adaptasi, seleksi alam, dan perkembangbiakan, pelajarilah bab berikut dengan

cermat!

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini.

P

eta

K

onsep

Kelangsungan Hidup Organisme

Adaptasi

Seleksi Alam

Perkembangbiakan

dijelaskan dengan

Setelah kalian memahami peta konsep di atas, perhatikan kata-kata kunci berikut

yang merupakan kunci dan cara memahami materi ini.

Makhluk hidup

Adaptasi

Seleksi alam

Perkembangbiakan

Bab

4

Kelangsungan Hidup

Organisme

K

ata

K

unci

IPA Terpadu IX

68

B. Adaptasi

Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup

untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Macam-macam Adaptasi

Ada banyak bentuk adaptif tubuh makhluk hidup

supaya dapat bertahan hidup, bentuk adaptif ini

dapat berupa struktur tubuh, warna tubuh, fungsi

alat tubuh dan lain-lain, yang semuanya bertujuan

untuk membantu bertahan hidup. Walaupun ada

banyak cara makhluk hidup untuk beradaptasi tetapi

secara garis besar adaptasi dibedakan menjadi 3

yaitu: adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi dan

adaptasi tingkah laku.

1. Adaptasi Morfologi

Adalah penyesuaian diri bentuk tubuh atau alat-

alat tubuh sehingga sesuai dengan lingkungannya.

Adaptasi morfologi ini mudah kita amati pada

hewan ataupun pada tumbuhan.Coba kalian lakukan

kegiatan berikut.

A. Pendahuluan

Kelangsungan hidup organisme didukung atau

dipengaruhi oleh 3 peristiwa yaitu adaptasi, seleksi

alam, dan perkembangbiakan. Adaptasi merupakan

penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungan.

Seleksi alam merupakan kemampuan alam untuk

menyeleksi organisme yang ada di dalamnya. Dengan

beradaptasi makhluk hidup yang mampu bertahan

akan berlangsung hidupnya, sedangkan yang tidak

mampu bertahan akan punah, dalam peristiwa inilah

alam akan berperan sebagai penyeleksi. Sedangkan

perkembangbiakan untuk melestarikan jenisnya

sehingga kelangsungan hidupnya akan tetap

berlangsung.

Kelangsungan Hidup Organisme

69

Kegiatan 4.1

Nama

Tumbuhan

Tempat

Hidup

Daerah

Panas, Air,

Lembap

Batang,

Berongga/

Tidak

Sistem

Perakarannya

Serabut/

Tunggang

Daun,

Sempit,

Luas, Tebal,

Tipis, Alat

Lain

A. Tujuan

Untuk mengetahui macam-macam adaptasi morfologi pada

tumbuhan.

B. Cara Kerja

Amatilah macam-macam tumbuhan seperti yang terdapat dalam

Tabel 4.1, kemudian masukkan hasil pengamatan kalian ke dalam

tabel pengamatan tersebut.

C. Hasil Pengamatan

Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Macam-macam Adaptasi

Morfologi pada Tumbuhan

Kaktus

Teratai

Keladi

Hydrilla

Kangkung

Lidah buaya

D. Pertanyaan

1. Mengapa tumbuhan tersebut mempunyai akar, batang, daun

yang berbeda-beda?

2. Adakah hubungannya perbedaan tersebut dengan tempat

hidupnya?

3. Buatlah kesimpulan dari kegiatan tersebut dihubungkan dengan

cara adaptasi tumbuhan dengan tempat hidupnya!

IPA Terpadu IX

70

Macam-macam adaptasi morfologi pada

tumbuhan:

Tumbuhan ada yang hidup di darat, di air, di daerah

kering dan daerah lembap, karena tempat hidup yang

berbeda-beda inilah maka tumbuhan mempunyai ciri-

ciri tertentu dalam rangka menyesuaikan diri terhadap

lingkungan hidupnya. Berikut macam-macam cara

adaptasi tumbuhan:

a. Adaptasi tumbuhan yang hidup di daerah

kering (xerofit)

1) Daunnya tebal, sempit,kadang-kadang

berubah bentuk menjadi bentuk duri,

sisik atau bahkan tidak mempunyai daun,

dengan demikian maka penguapan melalui

daun menjadi sangat sedikit.

2) Seluruh permukaan tubuhnya termasuk

bagian daun tertutup oleh lapisan

kutikula atau lapisan lilin yang berfungsi

untuk mencegah terjadinya penguapan

air yang terlalu besar.

3) Batangnya tebal mempunyai jaringan

spons untuk menyimpan air.

4) Akar panjang sehingga mempunyai

jangkauan yang luas.

Contoh tumbuhan kaktus (Gambar 4.1).

Coba cari contoh tumbuhan xerofit yang

lain.

b. Adaptasi tumbuhan yang hidup di daerah

lembap (higrofit)

1) Mempunyai daun yang tipis

dan lebar.

2) Permukaan daun mem-

punyai banyak mulut daun

atau stomata sehingga

dapat mempercepat proses

penguapan.

Contoh tumbuhan higrofit:

Coba cari contoh tumbuhan

higrofit yang lain!

Gambar 4.1

Pohon kaktus

termasuk contoh tumbuhan

xerofit

Sumber:

www.justsimplycactus.com

Gambar 4.2

Tumbuhan

keladi merupakan salah satu

contoh tumbuhan higrofit

Sumber:

www.prn2.usm.my

Kelangsungan Hidup Organisme

71

c. Adaptasi tumbuhan yang hidup di air

(hidrofit)

Tumbuhan air yang terapung di atas air

mempunyai rongga antar sel yang berisi udara untuk

memudahkan mengapung di air, daun lebar dan

tangkai daun menggembung berisi udara.

Contoh: enceng gondok, kiambang

Coba cari contoh yang lain yang ada di sekitar

tempat tinggal kalian!

Tumbuhan air yang terendam di dalam air,

mempunyai dinding sel yang kuat dan tebal untuk

mengurangi osmosis ke dalam sel.

Contoh :

Hydrilla,Vallisneria

Gambar 4.3

Tumbuhan enceng gondok termasuk

tumbuhan hidrofit

Sumber:

www.geocities.com

Gambar 4.4

Egeria densa, Hydrilla verticillata,

Elodea canadensis

Sumber:

www.floridaplants.com

Egeria densa

Hydrilla verticillata

Elodea canadensis

Coba cari contoh yang lain di sekitar tempat

tinggal kalian.

IPA Terpadu IX

72

Tumbuhan yang sebagian tubuhnya di atas

permukaan air dan akarnya tertanam di dasar air,

mempunyai rongga udara dalam batang atau tangkai

daun sehingga tidak tenggelam dalam air dan daun

muncul ke permukaan air.

Contoh: teratai, kangkung.

Coba cari contoh yang lain di sekitar tempat

tinggal kalian!

Tumbuhan yang hidup di daerah pasang surut,

mempunyai perakaran yang lebat dan kuat sehingga

tidak roboh bila terkena ombak.

Contoh: tumbuhan bakau.

Gambar 4.6

Tumbuhan bakau

Sumber:

www.pbtpasirgudang.gov.

Gambar 4.5

Tumbuhan teratai

Sumber:

www.kianjaya.com

Kelangsungan Hidup Organisme

73

Macam-macam adaptasi morfologi pada hewan:

a. Adaptasi morfologi pada bentuk paruh dan

kaki pada burung

Bentuk paruh dan kaki pada burung beraneka-

ragam disesuaikan dengan jenis makanan dan cara

memperoleh makanan tersebut.

Burung pemakan biji mempunyai bentuk paruh

berbeda dengan burung pemakan daging atau

burung pemakan serangga demikian pula kaki burung

elang berbeda dengan kaki bebek karena cara

memperoleh makanannya juga berbeda. Untuk lebih

jelasnya coba kalian perhatikan Gambar 4.7 berikut.

Keterangan gambar:

1) Paruh burung elang, bentuknya runcing, agak

panjang dengan ujung agak membengkok sesuai

dengan jenis makanannya yang berupa daging.

Kaki pada burung elang, ukurannya pendek,

cakar sangat kuat untuk mencengkeram mangsa

atau daging.

2) Paruh bebek, pada pangkalnya terdapat bentuk

seperti sisir, berguna untuk menyaring makanan

dari air dan lumpur dan kaki pada bebek

berselaput di antara ruas jarinya untuk berenang

dan berjalan di tanah berlumpur.

Gambar 4.7

Gambar paruh dan kaki pada burung

Sumber:

Biologi Jilid 3 (2004): 105

Elang

Bebek

Burung Pipit

Burung Pelatuk

IPA Terpadu IX

74

3) Paruh burung pipit, bentuknya pendek tebal dan

runcing sesuai dengan jenis makanannya yaitu

untuk memecah biji-bijian dan tiga kaki ke depan

satu ke belakang untuk berjalan dan hinggap.

4) Paruh burung pelatuk, runcing agak panjang

untuk memahat kayu pohon untuk menangkap

dan memakan serangga di dalamnya. Kaki

burung pelatuk mempunyai dua jari ke depan

dan dua jari ke belakang untuk memanjat.

b. Adaptasi morfologi pada mulut serangga

Bentuk mulut serangga bermacam-macam

disesuaikan dengan cara mengambil makanannya.

Perhatikan Gambar 4.8 berikut.

Belalang

Lebah

Nyamuk

Kupu

Gambar 4.8

Bentuk mulut: jengkerik, lebah madu, nyamuk, kupu-kupu

Sumber:

Biologi Jilid 3 (2004)

Keterangan:

1) Tipe mulut penggigit, mempunyai rahang atas

dan rahang bawah yang kuat untuk menggigit,

misalnya: lipas, jengkerik, dan belalang.

2) Tipe mulut penghisap dan penjilat,memiliki bibir

untuk menjilat, misalnya: lebah madu dan lalat.

3) Tipe mulut penusuk dan penghisap, mempunyai

rahang yang runcing dan panjang untuk

menusuk dan menghisap, misalnya: nyamuk.

4) Tipe mulut penghisap, mempunyai alat penghisap

seperti belalai yang panjang dan dapat digulung

sehingga dapat menghisap madu yang terdapat

jauh di dasar bunga, misalnya kupu-kupu.

Kelangsungan Hidup Organisme

75

2. Adaptasi Fisiologi

Adalah cara penyesuaian diri fungsi alat-alat

tubuh atau kerja alat-alat tubuh terhadap

lingkungannya.

Adaptasi ini tidak mudah diamati seperti pada

adaptasi morfologi, karena menyangkut fungsi alat-

alat tubuh dan proses kimia yang terjadi di dalam

tubuh.

Macam-macam adaptasi fisiologi:

a. Hewan ruminantia

, misalnya sapi, kambing,

kerbau. Makanan hewan tersebut adalah rumput-

rumputan, di dalam saluran pencernaannya

terdapat enzim selulase, enzim ini berfungsi untuk

mencerna selulose yang menyusun dinding sel

tumbuhan, dengan enzim selulase maka makanan

menjadi lebih mudah dicerna.

b. Teredo navalis

, adalah mollusca yang biasa

hidup pada kayu galangan kapal, kayu tiang-tiang

pelabuhan. Mollusca ini dapat merusak kayu

karena makanannya berupa kayu. Di dalam

saluran pencernaan

Teredo

terdapat enzim

selulase untuk membantu menguraikan selulose

yang ada pada kayu yang menjadi makanannya.

c. Manusia yang biasa hidup di dataran rendah

Daerah pantai dan dataran rendah mempunyai

kadar oksigen lebih tinggi dari pada dataran tinggi.

Bila manusia harus berpindah ke dataran tinggi

yang mempunyai kadar oksigen rendah.

Bagaimana cara beradaptasi agar tetap bertahan?

Oksigen diperlukan tubuh untuk oksidasi

makanan, di dalam tubuh oksigen diikat oleh

hemoglobin yang ada di dalam sel darah merah

(eritrosit), maka orang yang berpindah dari

dataran rendah ke dataran tinggi harus mampu

menyesuaikan diri dengan memproduksi

hemoglobin atau eritrosit yang jumlahnya lebih

banyak agar tetap dapat bertahan hidup.

d. Ikan yang hidup di air laut,

yang mempunyai

tekanan osmosis lebih rendah dari tekanan

osmosis air laut. Agar ikan tidak mati kekeringan

IPA Terpadu IX

76

karena air di dalam sel tubuh ikan akan tertarik

oleh air laut maka ikan yang hidup di air laut

banyak minum dan sedikit mengeluarkan urine,

dan urine yang dikeluarkan pun pekat.

Sedangkan kelebihan garam yang turut

terminum akan dikeluarkan lagi ke dalam air laut

melalui insang secara aktif.

e. Ikan yang hidup di air tawar,

mempunyai

tekanan osmosis lebih tinggi dari tekanan

osmosis air tawar, keadaan demikian

menyebabkan air akan masuk secara osmosis

ke dalam tubuh ikan. Supaya ikan tidak kelebihan

air atau kembung maka cara adaptasi dengan

sedikit minum air dan banyak mengeluarkan

urine dan menggunakan insangnya secara aktif

untuk mengikat garam yang terlarut dalam air.

3. Adaptasi Tingkah Laku

Adalah cara penyesuaian diri makhluk hidup

terhadap lingkungannya dalam bentuk tingkah laku.

Untuk lebih jelasnya coba kalian lakukan Kegiatan

4.2 berikut.

Carilah informasi tentang bagaimana perubahan kulit pada bunglon

bila berada di tanah dan bila berada di rumput hijau. Carilah informasi

juga bagaimana cara cicak menghindari musuhnya.

Macam-macam adaptasi tingkah laku pada hewan:

a. Cicak melakukan ototomi yaitu memutuskan

ekornya untuk mengelabuhi musuhnya.

b. Mamalia yang hidup di air laut, misalnya lumba-

lumba dan paus sering muncul ke permukaan

air untuk mengambil oksigen di udara, karena

alat pernapasannya berupa paru-paru yang tidak

dapat mengikat oksigen yang terlarut dalam air.

Kegiatan 4.2

Kelangsungan Hidup Organisme

77

c. Pada musim dingin banyak hewan berdarah panas

membutuhkan energi tambahan untuk menjaga

suhu tubuhnya, tetapi makanan sangat langka

untuk dapat bertahan hidup maka beberapa

hewan misalnya tikus, landak, beruang hitam dan

lain-lain melakukan hibernasi , yaitu tidur panjang

pada musim dingin.

Demikian pula untuk hewan yang hidup di daerah

gurun yang sangat panas pada musim kemarau

mempunyai perilaku tertentu yaitu melakukan

estivasi yaitu tidur panjang pada musim kemarau

supaya dapat bertahan hidup di daerah gurun.

Misalnya: kadal, katak, keong, dan lain-lain.

d. Rayap merupakan hewan yang menghancurkan

kayu. Bagaimana caranya rayap menghancurkan

kayu? Di dalam usus rayap terdapat

hewan Protozoa, yaitu Flagellata

yang menghasilkan enzim selulase

yang dapat membantu rayap

mencerna kayu. Secara periodik kulit

rayap akan mengelupas, pada saat

mengelupas, usus bagian belakang

yang ada Flagellatanya ikut ter-

kelupas. Untuk mendapatkan

Flagellatanya kembali maka rayap

memakan kembali kulitnya yang

mengelupas.

Gambar 4.9

Lumba-lumba muncul ke permukaan air untuk

mengambil oksigen merupakan contoh adaptasi tingkah laku

Gambar 4.10

Rayap memakan kembali

kulitnya yang mengelupas untuk

mendapatkan Flagellatanya kembali

Sumber:

http://i56.photobucket.com

Sumber:

www.abbotthouse.co.nz

IPA Terpadu IX

78

C. Seleksi Alam

Di depan telah diterangkan bahwa habitat suatu

organisme dapat mengalami perubahan dan

perubahan tersebut mempengaruhi organisme yang

hidup di dalamnya, dimana organisme yang hidup di

dalamnya harus dapat menyesuaikan diri dengan

perubahan lingkungan. Pada umumnya untuk

menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang baru

itu memerlukan perjuangan, dan hanya makhluk

hidup yang paling sesuai dengan lingkungannya yang

dapat bertahan hidup dan berkembangbiak untuk

meneruskan keturunannya.

Jadi di sini alam akan menyeleksi terhadap semua

makhluk hidup di dalamnya melalui berbagai faktor,

misalnya dengan keterbatasan unsur-unsur yang

diperlukan dalam kehidupan, antara lain: makanan,

cahaya, air, tempat hidup dan sebagainya. Untuk

mendapatkan kebutuhan hidup tersebut umumnya

individu-individu harus melalui persaingan, dan hanya

individu yang mempunyai sifat sesuai dengan

lingkungannya akan lolos dari seleksi dan selanjutnya

dapat meneruskan keturunannya (berkembangbiak),

sedangkan individu yang tidak mampu menyesuaikan

diri terhadap lingkungannya akan mengalami

kesulitan dan mati atau harus berpindah mencari

tempat yang baru yang lebih sesuai.

Seleksi alam adalah kemampuan alam untuk

menyaring terhadap semua organisme yang hidup

di dalamnya, dimana hanya organisme yang mampu

menyesuaikan diri terhadap lingkungannya yang akan

selamat, sedangkan yang tidak mampu menye-

suaikan diri akan mati atau punah.

Untuk jelasnya coba kalian lakukan Kegiatan 4.3

sebagai model peristiwa seleksi alam.

Kelangsungan Hidup Organisme

79

A. Tujuan

Untuk mengetahui pengaruh seleksi alam terhadap kelangsungan

hidup makhluk hidup.

B. Alat dan Bahan

1. Biji-bijian yang berwarna-warni biji: kacang hijau, kadelai hitam,

kedelai putih, jagung.

2. Tali rafia.

3. Lapangan atau sebidang tanah yang ditumbuhi rumput pendek.

C. Cara Kerja

1. Siapkan biji-bijian masing-masing dengan jumlah 100 buah.

2. Buatlah plot atau petak dengan tali rafia dengan batas 1 X 1

meter pada sebidang tanah yang ditumbuhi rumput.

3. Taburkanlah semua biji secara merata pada plot.

4. Kalian berperan sebagai predator sedangkan biji-bijian berfungsi

sebagai model makhluk hidup dengan ciri-ciri tertentu yang

diwakili oleh masing-masing biji. Ambilah biji-biji tersebut selama

kurang lebih 1 menit.

5. Setelah selesai pengambilan lakukan perhitungan terhadap biji-

bijian yang dapat terambil dan buatlah prosentase biji yang

terambil.

6. Masukkan data kalian ke Tabel 4.2.

Kegiatan 4.3

Tabel 4.2 Hasil Percobaan Tentang Pengaruh Seleksi Alam

Biji

Jumlah Sebelum

Terambil

Jumlah

yang Dapat

Terambil

Prosentase

yang Terambil

Kacang hijau

Kedelai hitam

Kedelai putih

Jagung

IPA Terpadu IX

80

D. Pertanyaan

1. Biji apakah yang paling banyak terambil? Mengapa demikian?

Jelaskan!

2. Biji apakah yang paling sedikit terambil? Mengapa demikian?

Jelaskan!

3. Buatlah kesimpulan dari percobaan tersebut hubungannya

dengan seleksi alam!

4. Bila biji-bijian tersebut disebar pada tanah berpasir, kira-kira biji

apa yang terambil paling sedikit dan mengapa demikian? Jelaskan!

1. Punahnya Spesies Tertentu

Karena adanya seleksi alam maka individu yang

tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan

akan mati dan akhirnya punah. Berikut beberapa

contoh organisme yang hampir punah atau punah

karena terseleksi oleh alam, yaitu:

a. Burung puyuh liar semakin punah

Hal ini disebabkan lingkungan hidup burung

puyuh di daerah bebatuan dan bidang tanah yang

bergumpal-gumpal semakin langka. Pada lingkungan

seperti itulah burung puyuh liar akan lebih sesuai,

sehingga sulit ditangkap pemangsanya. Karena

lingkungan yang demikian sudah kian langka maka

jumlah burung puyuh pun menjadi langka juga.

b. Punahnya Dinosaurus kurang lebih 65 juta

tahun yang lalu secara bersamaan

Menurut pendapat para ahli, kepunahan

Dinosaurus disebabkan karena jatuhnya meteorit

raksasa ke bumi, yang menghamburkan awan debu

sehingga menghalangi masuknya sinar matahari.

Tanpa adanya sinar matahari maka tumbuhan akan

mati, demikian pula Dinosaurus pemakan tumbuhan

yang kemudian diikuti Dinosaurus pemakan daging.

2. Terbentuknya Spesies Baru

Setiap spesies selalu berusaha beradaptasi

dengan lingkungan hidupnya. Adaptasi ini

berlangsung sedikit demi sedikit menuju ke arah yang

Kelangsungan Hidup Organisme

81

semakin sesuai dengan lingkungan hidupnya dan

perubahan yang sedikit demi sedikit ini berlangsung

dalam waktu yang sangat lama dan diturunkan dari

generasi ke generasi, sehingga tidak mustahil kalau

akhirnya dijumpai spesies yang menyimpang dari

spesies nenek moyangnya.

Dengan demikian adanya seleksi alam dan

adaptasi menyebabkan terjadinya perubahan jenis

makhluk hidup dari generasi ke generasi. Jika proses

tersebut berlangsung dalam waktu yang lama, maka

perubahan tersebut dapat mengarah kepada

terbentuknya spesies baru. Peristiwa ini disebut

evolusi. Evolusi adalah suatu proses perubahan

makhluk hidup yang terjadi secara perlahan-lahan

dalam jangka waktu yang sangat lama sehingga

menimbulkan spesies baru.

Tokoh evolusi yang sangat terkenal adalah

Charles Robert Darwin, Ia berpendapat bahwa:

1. Spesies yang hidup sekarang, berasal dari

species yang hidup dimasa silam.

2. Evolusi terjadi karena seleksi alam.

Pendapat ini didukung pengamatannya macam-

macam burung Finch yang hidup di kepulauan

Galapagos.

Gambar 4.11

Macam-macam reptilia raksasa

Sumber:

www.images.google.co.id

IPA Terpadu IX

82

Darwin menemukan kurang lebih 13 spesies

burung Finch yang hubungan kekerabatannya sangat

dekat, perbedaan yang paling menyolok di antara

spesies-spesies itu adalah pada paruhnya, yang

diadaptasi untuk jenis makanan tertentu. Burung-

burung ini mempunyai paruh yang bentuk dan

ukurannya berbeda-beda,tampaknya burung-

burung ini ada hubungannya dengan burung di

Amerika Selatan.

Menurut Darwin, bahwa nenek moyang burung

Finch di kepulauan Galapagos berasal dari Amerika

Selatan. Oleh karena suatu hal burung-burung Finch

harus berpindah ke kepulauan Galapagos. Di

kepulauan Galapagos burung Finch tersebut

berpencar dalam berbagai lingkungan yang berbeda-

beda akibatnya burung-burung tersebut harus

menyesuaikan diri terhadap lingkungannya masing-

masing, adaptasi ini terjadi turun temurun dan

akhirnya dihasilkan variasi burung Finch yang banyak.

Perhatikan Gambar 4.12.

(a) Burung finch darat besar (

Geospiza magnirostris

)

memiliki paruh besar yang diadaptasikan untuk

memecah biji-bijian.

(b) Burung finch pohon yang berukuran kecil

(

Camarhynus parvulus

) menggunakan paruhnya

untuk memakan serangga.

Gambar 4.12

macam-macam burung finch

Sumber:

CD Image

(a) Pemakan biji-bijian (b) Pemakan serangga

(c) Pemakan rayap dan

serangga

Kelangsungan Hidup Organisme

83

(c) Burung Finch pelatuk (

Camarhynus pallidus

)

menggunakan daun kaktus/ranting kecil sebagai

alat untuk menyelidiki kehadiran rayap dan

serangga pelubang kayu lainnya.

D. Perkembangbiakan

Organisme yang mampu beradaptasi terhadap

lingkungan hidupnya akan tumbuh dan ber-

kembangbiak. Jadi sebelum organisme tersebut mati,

ia akan berusaha menghasilkan keturunan sehingga

dapat melestarikan jenis organisme tersebut.

Kemampuan berkembangbiak setiap organisme

tidaklah sama, ada organisme yang dapat

berkembangbiak dengan cepat ada pula yang lambat.

Untuk lebih jelasnya coba lakukan Kegiatan 4.4 berikut.

A. Tujuan

1. Untuk mengetahui macam-macam cara perkembangbiakan pada

makhluk hidup.

2. Untuk mengetahui peranan perkembangbiakan terhadap

kelangsungan hidup organisme.

B. Alat dan Bahan

1. Buku-buku referensi yang relevan.

2. Berbagai organisme yang ada di lingkungan sekitar.

C. Cara Kerja

1. Carilah organisme yang ada di sekitar tempat tinggal kalian atau

di lingkungan sekolah, misalnya kucing, anjing, tumbuhan mawar

dan sebagainya.

2. Tuliskan dalam Tabel 4.3.

3. Lengkapi tabel tersebut dengan cara berkembangbiaknya dan

jumlah anak yang dihasilkan.

4. Diskusikan pertanyaan-pertanyannya.

Kegiatan 4.4

IPA Terpadu IX

84

D. Hasil Pengamatan

Tabel 4.3 Tabel Cara Perkembangbiakan Hewan

No.

Nama

Cara

Jumlah Anak

Organisme

Berkembangbiak

Bila Bisa Dihitung

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

E. Pertanyaan

1. Ada berapa cara perkembangbiakan pada makhluk hidup yang

kalian amati? Sebutkan!

2. Bagaimana jumlah anak yang dihasilkan oleh setiap makhluk

hidup?

3. Sebutkan organisme yang paling banyak menghasilkan

keturunan!

4. Sebutkan organisme yang paling sedikit menghasilkan keturunan!

5. Berdasarkan jumlah anak yang dihasilkan, organisme yang

bagaimanakah menurut kalian yang kemungkinan tetap lestari?

6. Bagaimana kelestarian organisme yang mempunyai jumlah anak

hanya satu dan memerlukan waktu yang lama?

7. Sebutkan beberapa contoh tumbuhan atau hewan yang hampir

punah!

8. Mengapa tumbuhan atau hewan tersebut hampir punah?

9. Bagaimana usaha pemerintah untuk melindungi tumbuhan atau

hewan yang hampir punah tersebut?

10. Dari diskusi di atas maka dapat disimpulkan tujuan

perkembangbiakan adalah ....

Kelangsungan Hidup Organisme

85

Macam-macam Cara Perkembangbiakan

Perkembangbiakan dibedakan menjadi dua yaitu

perkembangbiakan generatif dan perkembangbiakan

vegatatif. Untuk mengetahui perbedaan kedua

perkembangbiakan perhatikan bagan di bawah ini.

Bagan perbedaan perkembangbiakan generatif dan vegetatif

Dari bagan tersebut terlihat bahwa ciri-ciri

perkembangbiakan generatif berbeda dengan

vegetatif.

Perkembangbiakan generatif P

erkembangbiakan vegetatif

Organisme A

Organisme B

Sel telur

Sel sperma

Fertilisasi

Zigot

Organisme

Sifat anak bervariasi, gabungan

dari kedua induknya

Organisme A

Organisme A’

Sifat anak sama dengan

induknya

IPA Terpadu IX

86

1. Perkembangbiakan Generatif

Dari bagan di atas maka ciri perkembangbiakan

generatif adalah didahului oleh peristiwa, yaitu

peleburan sel kelamin jantan (sperma) dengan sel

kelamin betina (sel telur). Sifat anak yang dihasilkan

bervariasi yaitu gabungan dari kedua induknya.

Beberapa macam cara perkembangbiakan

generatif antara lain:

a. Perkembangbiakan dengan biji pada tumbuhan

b. Perkembangbiakan dengan bertelur atau ovipar,

contohnya pada ayam.

Gambar 4.13

Perkembangbiakan dengan biji pada

tumbuhan

Sumber:

Biologi Jilid 3(2004)

Gambar 4.14

Ayam berkembangbiak secara ovipar

Kelangsungan Hidup Organisme

87

c. Perkembangbiakan dengan beranak atau vivipar

d. Perkembangbiakan dengan menghasilkan telur

yang sudah berkembang di dalam tubuh

induknya (ovovivipar).

2. Perkembangbiakan Vegetatif

Perkembangbiakan vegetatif mempunyai ciri

sebagai berikut.

a. Memerlukan satu induk.

b. Tidak perlu sel kelamin.

c. Tidak didahului fertilisasi.

d. Anak berasal dari bagian tubuh induknya.

e. Menghasilkan organisme yang sifatnya sama

dengan induknya.

Gambar 4.15

Paus merupakan contoh makhkuk hidup yang

berkembang biak secara vivipar

Sumber:

www.orcaskillerbeauties.com

Gambar 4.16

Kadal berkembang biak dengan ovovivipar

Sumber:

Jendela Iptek

IPA Terpadu IX

88

Beberapa macam cara perkembangbiakan

vegetatif adalah:

a. Membelah diri

b. Membentuk tunas

c. Umbi batang, umbi lapis

Gambar 4.17

Amoeba membelah diri

Sumber:

Biologi Jilid 3 (2004): 105

Gambar 4.19

Kentang berkemang biak dengan umbi batang,

dan bawang merah berkembang biak dengan umbi lapis

Sumber:

Flora Indonesia

Gambar 4.18

Tanaman pisang yang bertunas

Sumber:

Flora Indonesia

Kelangsungan Hidup Organisme

89

d. Rhizoma, dan lain-lain

Pada beberapa organisme dapat berkembangbiak

baik secara generatif maupun vegetatif sekaligus,

misalnya:

Paramaecium

dan beberapa hewan

Coelenterata yaitu

Hydra

, ubur-ubur dan lain-lain.

Gambar 4.20

Rhizoma

Sumber:

Flora Indonesia

Gambar 4.20

Ubur-ubur

Sumber:

www.ratemyscreensaver.com

Tingkat Reproduksi

Adalah kemampuan organisme untuk menghasilkan

keturunan. Tingkat reproduksi dikatakan tinggi bila

organisme tersebut dapat menghasilkan keturunan

IPA Terpadu IX

90

yang jumlahnya banyak dalam waktu singkat. Contoh:

hewan Protozoa, serangga, bakteri, dan lain-lain.

Sedangkan organisme yang tingkat reproduksinya

rendah bila keturunan yang dihasilkan dalam jumlah

sedikit dan dalam waktu yang lama. Contohnya: badak,

gajah, banteng, orang utan, bunga

Raflesia arnoldi,

dan lain-lain.

Penyebab punahnya suatu organisme antara lain:

a. Tingkat reproduksinya yang rendah

b. Ulah manusia yang tidak bertanggung jawab,

misalnya membakar dan menebang hutan untuk

lahan pertanian atau perumahan. Banyak jenis

tumbuhan dan hewan kehilangan habitatnya dan

kini banyak yang spesiesnya makin langka.

c. Perburuan liar, hampir semua tumbuhan dan

hewan menjadi langka karena perburuan untuk

diambil bulu, kulit, tanduk dan lain-lain.

Usaha-usaha pemerintah untuk melindungi

hewan langka dari kepunahan antara lain:

a. Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa

untuk membantu pelestarian tumbuhan dan

hewan langka di habitat alaminya.

b. Penangkaran hewan-hewan langka, para ahli

menangkap hewan dari alam bebas, merawatnya

dan mengupayakan agar hewan-hewan tersebut

dapat berkembangbiak dalam kandang, kemudian

anak-anak mereka dilepas atau ditempatkan di

habitat yang lebih cocok.

c. Membuat undang-undang yang mengatur

perburuan.

Contoh hewan yang langka di Indonesia, yaitu:

harimau Jawa (

Pantera tigris sondaicus

), macan

kumbang (

Pantera pardus

), tapir (

Tapirus indicus

),

komodo (

Varanus komodoensis

), maleo

(

Macrocephalon maleo

), banteng (

Bos sondaicus

),

mandril (

Nasalis larvatus

), cendrawasih (

Paradisea

minor

), kanguru pohon (

Dendrolagus ursinus

),

kakatua raja (

Probociger aterrimus

), buaya muara

(

Crocodylus porosus

). dan ular sanca hijau

(

Chondrophyton vindis

).

Kelangsungan Hidup Organisme

91

Beberapa contoh hewan yang langka di Indonesia.

Gambar 4.21

Beberapa contoh hewan yang dilindungi di Indonesia

Sumber:

wikipedia-indonesia.co.id

Badak

Jalak Bali

Komodo

Elang Jawa

IPA Terpadu IX

92

Refleksi

Rangkuman

1. Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan

diri dengan lingkungannya yang bersifat menurun.

2. Secara garis besar adaptasi dibagi menjadi 3:

a. Adaptasi morfologi: penyesuaian diri bentuk tubuh/alat-alat

tubuh sehingga sesuai dengan lingkungannya.

b. Adaptasi fisiologi: cara penyesuaian diri fungsi alat-alat

tubuh/kerja alat-alat tubuh terhadap lingkungannya.

c. Adaptasi tingkah laku: cara penyesuaian diri makhluk hidup

terhadap lingkungannya dalam bentuk tingkah laku.

3. Seleksi alam: kemampuan alam untuk menyaring terhadap semua

organisme yang hidup di dalamnya, dimana hanya organisme

yang mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungannya yang

akan selamat, sedangkan yang tidak mampu menyesuaikan diri

akan mati/punah.

4. Perkembangbiakan dibedakan menjadi dua yaitu generatif dan

vegetatif.

Coba jelaskan perbedaan perkembangan generatif dan vegetatif!

Bagaimana kelangsungan makhluk hidup bisa terjadi? Jelaskan

sebagai bahan refleksi kalian. Jika sudah paham, lanjutkan

pembelajaran kalian ke bab berikutnya.

Kelangsungan Hidup Organisme

93

Uji Kompetensi

4

12

3

A. Pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda

silang (x) pada huruf

a, b, c,

atau

d

!

1. Perhatikan bentuk paruh burung berikut!

Bentuk paruh yang sesuai untuk mencari makan di dalam air atau

lumpur adalah . . . .

a. 1

b. 2

c. 3

d. 4

2. Perhatikan gambar kaki burung berikut.

Bentuk kaki tersebut sesuai untuk . . . .

a. berenang di air

b. bertengger

c. memanjat

d. mencengkeram mangsa

3. Tipe mulut pada kupu-kupu adalah . . . .

a. penusuk

b. penghisap

c. penggigit

d. penusuk dan penghisap

IPA Terpadu IX

94

4. Duri pada tumbuhan kaktus berfungsi untuk . . . .

a. mempercepat penguapan

b. mengurangi penguapan

c. mempercepat pengangkutan

d. memperlancar pengangkutan

5. Tumbuhan hidrofit mempunyai ciri sebagai berikut,

kecuali

. . . .

a. batang berongga

b. dinding sel kuat dan tebal

c. daun sempit dan tebal

d. daun lebar dan tipis

6. Tujuan rayap memakan kembali kelupasan kulitnya adalah . . . .

a. untuk mendapatkan makanannya

b. untuk mendapatkan enzim

c. untuk pembuatan kulit luarnya

d. untuk mendapatkan hewan Flagellata

7. Berikut yang merupakan adaptasi tingkah laku adalah . . . .

a. tulang pada burung terbang berongga

b. hewan cumi-cumi mengeluarkan tinta

c. daun kaktus berupa duri

d. tumbuhan jati berdaun lebar

8. Tujuan tumbuhan jati menggugurkan daunnya adalah . . . .

a. mempercepat penguapan

b. mengurangi penguapan

c. karena akan berbuah

d. karena memang sudah tua

9. Berikut ini faktor yang mempengaruhi adaptasi makhluk hidup di

lingkungan air,

kecuali

. . . .

a. intensitas cahaya

b. kelembapan

c. kadar oksigen

d. kedalaman

10. Berikut ini beberapa cara adaptasi hewan di lingkungan air,

kecuali

. . . .

a. memiliki sisik

b. bentuk tubuh ramping

c. memiliki sirip

d. sering muncul ke permukaan air

Kelangsungan Hidup Organisme

95

11. Tipe mulut pada nyamuk adalah . . . .

a. penusuk

b. penghisap

c. penggigit

d. penusuk dan penghisap

12. Tumbuhan bakau memiliki akar khusus untuk beradaptasi yang

disebut . . . .

a. akar gantung

b. akar tunjang

c. akar napas

d. vivipar

13. Di bawah ini cara-cara perkembangbiakan vegetatif,

kecuali

. . . .

a. membelah diri

b. membentuk tunas

c. umbi batang

d. vivipar

14. Organisme yang dapat berkembangbiak secara generatif maupun

vegetatif adalah . . . .

a.

Paramaecium

b. ayam

c.

Amoeba

d. serangga

15. Ciri adaptasi morfologi pada burung elang adalah . . . .

a. berkuku tajam

b. kaki berselaput

c. kaki panjang

d. kaki pendek, kecil

B. Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!

1. Sebutkan 3 hal yang mempengaruhi kelangsungan hidup organisme!

2. Apakah yang dimaksud adaptasi?

3. Bagaimana ciri-ciri tumbuhan xerofit?

4. Apakah yang dimaksud seleksi alam?

5. Sebutkan beberapa contoh hewan atau tumbuhan yang dilindungi!

IPA Terpadu IX

96

Proyek

Pergilah ke kebun binatang atau pasar burung yang terdekat, kemudian

amatilah macam-macam bentuk kaki dan bentuk paruh burung serta jenis

makanannya! Kemudian buatlah laporan hasil pengamatan kalian secara lengkap

dan kumpulkan kepada guru!